11,200 research outputs found

    Penentuan Aktivitas Amilase Kasar Termofil Bacillus Subtilis Isolat Kawah Gunung Darajat Garut, Jawa Barat

    Full text link
    Aplikasi amilase dalam dunia industri sangat luas,sehingga tingkat kebutuhan amilase sangat tinggiterutama amilase yang memiliki sifat termofil. Enzimtersebut banyak digunakan dalam industri, sepertiindustri tekstil, pangan dan deterjen. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui kondisi produksi danaktivitas amilase secara optimum dari Bacillus subtilisyang berasal dari Kawah Gunung Darajat Garut,Jawa Barat. Pengujian produksi enzim dilakukanpada variasi suhu yang berbeda. Hasil menunjukkandari kedua isolat Bacillus subtilis diketahui bahwaenzim amilase diproduksi pada suhu 40 0C. Padapanjang gelombang (λ) 600 nm, nilai absorbansiisolat Z sebesar 0,781 dan isolat AC sebesar 0,72.Sedangkan penentuan aktivitas amilase dilakukanmelalui variasi suhu dan pH menggunakan metodeDNS. Hasil uji aktivitas enzim amilase yang dihasilkanoleh Bacillus subtilis, Isolat Z menunjukkan aktivitasenzim optimum pada suhu 450C, sedangkan IsolatAC pada suhu 550C. Pengaruh pH terhadap aktivitasenzim memperlihatkan bahwa pada pH 7 merupakanpH optimum pada kedua isolat. Aktivitas enzimuntuk Isolat Z dan AC masing-masing 57,346 U/mLdan 51,914 U/mL. Hasil pengujian aktivitas amilasetersebut menunjukkan bahwa aktivitas amilase isolatZ lebih besar dari pada isolat AC

    Isolasi dan Karakterisasi Amilase dari Kulit Singkong (Manihot utilissima Pohl)

    Get PDF
    Amilase merupakan enzim golongan hidrolase yang mampu menghidrolisis ikatan glikosidik dalam molekul pati menjadi dekstrin, maltosa dan glukosa. Amilase dapat diperoleh dari tanaman, hewan dan mikroorganisme, serta manusia. Pada penelitian ini, sumber amilase yang digunakan adalah kulit singkong karena memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi. Penggunaan kulit singkong sebagai sumber amilase juga merupakan salah satu pemanfaatan limbah di Indonesia. Amilase diekstraksi dengan buffer fosfat 50 mM pH 7,5. Amilase dimurnikan dengan metode salting out menggunakan (NH4)2SO4 dan didialisis menggunakan membran selofan. Aktivitas amilase dari kulit singkong (Manihot utilissima Pohl) diukur dengan metode Fuwa dan kadar protein total diukur menggunakan metode Bradford. Aktivitas spesifik yang paling tinggi diperoleh pada tingkat kejenuhan 50% sebesar 5,43×10-4 U/mg. Amilase bekerja optimum pada pH 7 dan suhu 50 oC

    ARTIKEL REVIEW : STUDY α-AMILASE DARI MIKROBA SERTA PEMANFAATANYA DALAM PEMBUATAN MALTODEKSTRIN

    Get PDF
    Amilase adalah hidrolase penting yang telah digunakan secara luas selama beberapa dekade. Enzim ini secara acak memotong ikatan glikosidik internal dalam molekul pati untuk menghidrolisisnya dan menghasilkan gula. Di antara amilase, α-amilase memiliki permintaan terbesar karena berbagai aplikasinya di bidang industri. Ketika konsumen menjadi lebih sadar akan masalah lingkungan, industri menemukan bahwa enzim dapat menggantikan katalis kimia lainnya. α-amilase dapat diproduksi dari tumbuhan atau sumber mikroba. Karena keuntungan yang diberikan oleh produksi mikroba, α-amilase dari mikroorganisme telah menjadi fokus perhatian dan lebih disukai daripada sumber produksi lainnya. Sifatnya yang ada di mana-mana, produksi yang mudah, dan berbagai aplikasi menjadikan α-amilase sebagai enzim yang penting bagi industri. Tujuan review ini adalah untuk memberikan informasi mengenai pengaplikasian enzim α-amilase yang berasal dari mikroba yaitu bakteri dan yeast serta pemanfaatannya dalam industri farmasi terutama dalam pembuatan maltodekstrin.Kata kunci: α-Amilase ; Mikroba ; Maltodekstri

    Hububgan aktivitas enzim amilase dengan perkecambahan pada tiga varietas kedelai ( Glycine max (L) Marill) yang berbeda

    Get PDF
    Lucia Dwi Amartina Sari, J2B099099. Hubungan Aktivitas Enzim Amilase dengan Perkecambahan pada Tiga Varietas Kedelai (Glycine Max (L) Merl11.) yang Berbeda. (dibawah bimbingan Erma Prihastanti dan Wijanarka) Kedelai (Glycine max (L) MerilD merupakan salah satu tanaman sumber protein yang penting. Produksi yang optimal dapat diperoleh dengan pertumbuhan tanaman yang seragam caranya adalah dengan menggunakan benih yang bermutu tinggi. Sifat-sifat benih kedelai yang bermutu tinggi, diantaranya memiliki perkecambahan yang balk. Tiap spesies dan varietas benih memiliki daya kecambah dan metabolisme yang berbeda. Perkecambahan salah satunya dipengaruhi oleh viabilitas biji. Indikasi viabilitas biji dengan pendekatan enzimatis memberikan indikasi yang tidak langsung. Deteksi ini tidak mengindikasikan pertumbuhan tetapi hanya gejala metabolisme. Metabolisme biji berkaitan dengan kegiatan enzim. Salah satu enzim yang ditemukan didalam biji adalah enzim amilase. Enzim amilase diperlukan biji pada proses metabolisme senyawa pati yang berfungsi mengkatalisa pemecahan (hidrolisis) senyawa pati menjadi gala sederhana yang larut dalam air yang diperlukan untuk perkecambahan dan pertumbuhan biji. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas enzim amilase pada tiga varietas kedelai dan mengetahui hubungan antara aktivitas enzim amilase dengan perkecambahan pada tiga varietas kedelai. Parameter yang diamati adalah aktivitas enzim amilase, persentase pekecambahan, panjang hipokotil, panjang radikula, berat basah, berat kering. Penelitian ini menggunakan tiga varietas kedelai yaitu. varietas Mahameru (V1), Pangrango (V2), Kawi (V3) dengan empat kali ulangan. Data yang diperoleh, dianalisis dengan analysis of varian (ANOVA). Jika ada perbedaan nyata, dilanjutkan dengan uji Duncan dengan taraf signifikan 5%. Analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas enzim amilase dengan perkecambahan pada tiga varietas kedelai, digunakan uji regresi dan korelasi limier sederhana. [Iasi] penelitian menunjukkan bahwa pada tiga varietas kedelai yang berbeda memiliki aktivitas enzim amilase dan perkecambahan yang berbeda. Aktivitas enzim amilase yang paling optimum pada varietas Kawi yaitu sebesar 25,434 Unit/ml. Hash] analisis regresi dan korelasi menunjukkan adanya hubungan yang erat antara aktivitas enzim amilase dengan perkecambahan pada tiga varietas kedelai. Persamaan garis hubungan aktivitas enzim amilase dengan persentase perkecambahan adalah Y = 8,983+ 0,034 X dengan r = 0,993, hubungan aktivitas enzim amilase dengan panjang radikula diperoleh persamaan garis Y = 3,568 —0,074X dengan r = - 0,998, hubungan aktivitas enzim amilase dengan panjang hipokotil diperoleh persamaan garis Y = 3,219 — 0,068 X dengan r = - 0,951, hubungan aktivitas enzim amilase dengan berat basah diperoleh persamaan garis Y = 7,614 — 0,123 X dengan r = - 0,825, hubungan aktivitas enzim amilase dengan berat kering diperoleh persamaan garis Y = 1,922 — 0, 022 X dengan r = - 0,829

    Studi awal uji aktivitas enzim amilase dari tumbuhan secara kualitatif berdasarkan perbedaan suhu dan konsentrasi substrat

    Get PDF
    Enzim amilase merupakan enzim penghidrolisis pati yang memiliki aplikasi yang luas dalam bidang industri makanan, minuman dan bioteknologi. Salah satu sumber enzim amilase yang mudah diperoleh yaitu biji tanaman dan kecambah. Penelitian ini merupakan studi awal pengujian aktivitas ekstrak kasar enzim amilase dari tanaman secara kualitatif. Enzim amilase diperoleh dari kecambah kacang hijau, biji kacang tanah segar dan kering, serta biji jagung segar dan kering. Ekstrak kasar enzim amilase diuji aktivitasnya menggunakan substrat pati 1% dengan variasi suhu dan jumlah substrat. Hasil hidrolisis pati berupa gula pereduksi dideteksi menggunakan reagen Benedict. Hasil percobaan menunjukkan bahwa Enzim amilase yang diekstraksi dari kecambah kacang hijau dan biji jagung segar dan kering menunjukkan aktivitas dalam memecah pati dengan suhu optimum 25oC pada konsentrasi substrat 6mL, sedangkan biji kacang tanah kering tidak menunjukkan aktivitas. Aktivitas enzim tersebut dipengaruhi oleh suhu dan jumlah substrat

    Characterization of α-Amylase Activity from Thermophilic Bacteria Isolated from Bora Hot spring, Central Sulawesi

    Get PDF
    α-Amilase (EC 3.2.1.1) merupakan salah satu jenis enzim yang sangat penting dalam bioteknologi. Enzim ini sering diaplikasikan pada berbagai sektor industri, seperti industri deterjen, tekstil, kertas, roti, alkohol, dan pati. Termostabilitas dari α-Amilase merupakan sifat utama dari enzim yang dibutuhkan pada industri pemerosesan pati. α-Amilase dengan sifat termostabil dapat diperoleh dari bakteri termofilik yang secara alami dapat diisolasi dari mata air panas. Mata air panas Bora merupakan salah satu habitat yang paling berpotensi dalam mengisolasi bakteri termofilik karena memiliki suhu air yang sangat tinggi hingga mencapai 90,1°C. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter aktivitas α-Amilase dari bakteri termofilik lokal isolat mata air Bora, Sulawesi Tengah. Terdapat 13 (dari 18 isolat) bakteri termofilik isolat mata air panas Bora yang mampu menghasilkan α-Amilase yang berhasil diisolasi dari sampel sedimen. Dari 13 isolat tersebut, 3 isolat terpilih dideskripsikan pada tulisan ini, yakni BR 001, BR 006, and BR 012. Ketiga isolat tersebut memiliki karakter: nilai indeks amilolitik berkisar 0,78 – 1,44; aktivitas α-Amilase berkisar berkisar 3,67 U/ml – 7,6 U/ml; konsentrasi protein berkisar 0,02 mg/ml – 0,14 mg/ml; aktivitas spesifik enzim kasar α-Amilase berkisar 54,83 U/mg – 308,45 U/mg; α-Amilase yang aktif pada kisaran suhu 32°C – 80°C; dan α-Amilase yang aktif pada kisaran pH 5 – 7 dan memiliki pH optimum pada kisaran 6,5 – 7. Adanya aktivitas enzim pada suhu yang tinggi dari α-Amilase yang diproduksi oleh isolat bakteri termofilik lokal dari mata air panas Bora menunjukkan adanya potensi dalam aplikasi enzim lokal pada sektor industri di masa depan, khususnya pada industri pemerosesan pati

    ISOLASI ENZIM AMILASE DARI KECAMBAH KACANG TUNGGAK (Vigna unguiculata)

    Get PDF
    Enzim amilase merupakan enzim yang berperan dalam proses pencernaan. Enzim amilase terdapat pada kecambah dari kacang-kacangan seperti kacang tunggak. Kacang tunggak merupakan salah satu jenis tanaman kacang-kacangan yang memiliki sumber protein nabati yang tinggi serta memiliki jumlah yang melimpah di Indonesia. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi garam amonium sulfat dan lama inkubasi perkecambahan kacang tunggak yang optimal terhadap aktivitas enzim amilase. Penelitian dengan lama inkubasi perkecambahan kacang tunggak yang terdiri dari lima tingkatan yaitu 24 jam, 30 jam, 36 jam, 42 jam, dan 48 jam. Berdasarkan uji statistik yang dilakukan lama perkecambahan 24 jam menghasilkan aktifitas amilase 6,20±0,62 Unit/mL, protein 132,09±1,86 mg/mL, aktifitas spesifik 0,047±0,004 Unit/mg, dan pH 6,08±0,10; 30 jam menghasilkan aktifitas amilase 5,67±0,26 Unit/mL, protein 103,93±2,32 mg/mL, aktifitas spesifik 0,055±0,002 Unit/mg, dan pH 6,15±0,10; 36 jam menghasilkan aktifitas amilase 5,79±0,38 Unit/mL, protein 72,19±1,34 mg/mL, aktifitas spesifik 0,080±0,004 Unit/mg, dan pH 6,33±0,05; 42 jam menghasilkan aktifitas amilase 3,11±0,28 Unit/mL, protein 75,31±2,53 mg/mL, aktifitas spesifik 0,041±0,004 Unit/mg, dan pH 6,15±0,10; dan 48 jam menghasilkan aktifitas amilase 5,98±1,11 Unit/mL, protein 112,60±7,07 mg/mL, aktifitas spesifik 0,054±0,013 Unit/mg, dan pH 6,03±0,10. Hasil perkecambahan 36 jam menghasilkan aktifitas spesifik terbanyak

    Optimasi Waktu Inkubasi Produksi Protease Dan Amilase Isolat Bakteri Asal Terasi Ikan Teri Stolephorus SP.

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu optimum produksi enzim protease dan amilase isolat bakteri asal terasi ikan teri Stolephorus sp. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu pengukuran pertumbuhan isolat bakteri dan penentuan waktu optimum produksi enzim protease dan amilase. Pengujian yang dilakukan meliputi uji aktivitas enzim protease dan amilase dan kadar protein dari tiap-tiap enzim tersebut. Data hasil pengujian dianalisis secara deskriptif. Ada 4 isolat bakteri, 2 isolat merupakan bakteri penghasil protease yaitu isolat P2 dan P4, dan 2 isolat yang merupakan bakteri penghasil amilase yaitu A2 dan A4. Aktivitas protease optimum terjadi pada jam ke-36 untuk isolat P2 sebesar 0,073 U/mL dengan aktivitas spesifik sebesar 1,632 U/mg dan isolat P4 yaitu 0,057 U/mL dengan aktivitas spesifik 4,91U/mg. Aktivitas amilase optimum terjadi pada jam ke-36 untuk isolat A2 sebesar 0,360 U/mL dengan aktivitas spesifik sebesar 7,73 U/mg dan aktivitas amilase optimum pada isolat A4 sebesar 0,239 U/mL dengan aktivitas spesifik 5,24 U/mg

    Isolasi dan Karakterisasi Amilase Termostabildari Geobacillus dYtae-14

    Get PDF
    Enzim amilase termostabil merupakan salah satu enzim yang sangat potensial bagi industri, terutama industri makanan dan farmasi. Enzim termostabil memiliki beberapa keuntungan seperti reaksi berlangsung lebih cepat, menurunkan viskositas dan mencegah kontaminasi karena produksi berlangsung pada suhu tinggi. Penelitian ini mengeksplorasi potensi amilase termostabil dari isolat lokal  Geobacillus dYTae-14 yang tumbuh optimum pada suhu 55oC. Aktivitas spesifik amilase ditentukan berdasarkan produk glukosa yang diukur dengan metode DNS dan kadar protein ditentukan dengan metode Lowry. Tahapan penelitian ini meliputi pembuatan kurva pertumbuhan, isolasi enzim amilase termostabil, pemurnian parsial enzim, dialisis, penentuan aktifitas spesifik tiap fraksi, penentuan kandungan protein, penentuan temperatur dan pH optimum. Amilase termostabil dari Geobacillus dYTae-14 berhasil diisolasi dan menunjukkan aktivitas spesifik tertinggi pada fraksi kejenuhan ammonium sulfat 20-40%, sebesar 934,356 unit/mg protein. Temperatur optimum amilase termostabil dicapai pada 85oC dan pH optimum di pH 8; dengan aktivitas spesifik sebesar 2143,538 unit/mg protein. 
    • …
    corecore